Pemuda Pancasila | |
---|---|
Tarikh operasi | 1959- |
Pemimpin | Japto Soerjosoemarno |
Kawasan utama | Indonesia |
Ideologi | Jauh kanan Pancasila |
Tindakan utama | Pemancungan, Penyeksaan, Rasisme |
Serangan terkenal | Pembunuhan beramai-ramai di Indonesia 1965–1966 Perang sektarian di Maluku |
Status | Aktif |
Saiz | 15,000,000 (2016) |
Pemuda Pancasila adalah sebuah organisasi separa tentera Indonesia yang ditubuhkan oleh Jeneral TNI Abdul Haris Nasution pada 28 Oktober 1959,[1][2] sejak tahun 1981[3] ia dipimpin oleh Japto Soerjosoemarno. Organisasi ini dibentuk dari penguasa politik yang berkuasa pada zaman Orde Baru Suharto. Nama organisasi ini diinspirasikan dari Pancasila yakni ideologi "lima prinsip" yang menjadi pegangan rasmi Republik Indonesia. Pemuda Pancasila memainkan perananan penting dalam menyokong kerajaan Suharto pada tahun 1965: mereka menjadi pasukan awam bagi tentera Indonesia, Pemuda Pancasila juga terlibat dalam pembunuhan beramai-ramai satu juta atau lebih orang yang dituduh sebagai komunis dan Cina Indonesia di seluruh Provinsi Sumatra Utara, seperti yang ditunjukkan dalam filem dokumentari Jagal 2012.
Dalam filem dokumentari tersebut, dinyatakan bahwa organisasi Pemuda Pancasila memiliki lebih lima belas juta anggota. Kiraan keanggotaan peringkat kebangsaan dari akhir 1990-an pula sekitar 4-10.000.000 orang.[3]
Keterlibatan utama
Semasa zaman Orde Baru
Rusuhan anti-Malaysia 2010
Pemuda Pancasila juga terkenal dengan cara konfrontasi apabila Indonesia dihina atau dianggap telah dijatuhkan nama. Pada 2010, anggota-anggota Pemuda Pancasila membakar bendera Malaysia di Batam selepas insiden pencerobohan oleh penangkap ikan haram Indonesia di perairan Malaysia. Insiden itu juga dimotivasikan oleh sentimen Anti-Malaysia dikalangan rakyat Indonesia yang menebal ketika itu.[4] Dua tahun kemudian pada 2012, insiden pembalingan botol terjadi keatas Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta akibat tuduhan yang berkaitan Malaysia 'mengklaim' tarian Tor-Tor.[5] Ia sekaligus meregangkan hubungan Malaysia-Indonesia yang menyaksikan Duta Besar Indonesia dipanggil untuk memberi keterangan.[6] Pada 2017, Pemuda Pancasila mensasarkan Konsulat Malaysia di Pekanbaru akibat insiden bendera Indonesia yang terbalik secara tidak disengaja di sebuah gambar bagi profil negara-negara bertanding di Sukan Asean 2017.[7]
Rujukan
- ^ "Jakarta prominent mass organization and ethnic groups". The Jakarta Post. 28 Ogos 2009. Dicapai pada 20 Ogos 2019.
- ^ Hefner, Robert W. "Social Legacies and Possible Futures". Indonesia: The Great Transition. m/s. 120.
- ^ a b Youth Gangs and Otherwise in Indonesia Diarkibkan 2012-06-17 di Wayback Machine; RYTER, Loren, University of Michigan; presented at the Global Gangs Workshop, 14-15 Mei 2009
- ^ "Pemuda Pancasila Bakar 70 Bendera Malaysia". Antara. 17 Ogos 2010. Dicapai pada 20 Ogos 2019.
- ^ "Pemuda Pancasila Lempari Kedubes Malaysia Dengan Botol". Merdeka.com. 22 Jun 2012. Dicapai pada 20 Ogos 2019.
- ^ "Foreign Ministry Summons Indonesian Envoy". The Star Online. 25 Jun 2012. Dicapai pada 20 Ogos 2019.
- ^ "Massa Pemuda Pancasila Beraksi Pagar Gedung Konsulat Malaysia Di Pekanburu Pun Roboh". Tribunnews.com. 22 Ogos 2017. Dicapai pada 20 Ogos 2019.